Pernah
terbayang mencintai seorang pria yang telah memiliki seorang pacar?
Aku merasakannya,
mencintainya, mengaguminya.. sampai saat ini matanya yang menatapku masih
terasa sangat hangat.. sayang sangat sayang.. sudah ada yang mencintainya
terlebih dahulu sebelum aku mulai mencintainya... apa yang harus aku katakan pada
dunia? Aku menyayanginya dengan perasaan yang tulus.. merasa nyaman berada
didekatnya.. tenang dan bahagia... apa yang harus aku katakan pada dunia? Salahkan
cintaku ini? Salahkah perasaanku ini?
Bukankah kita
tak tau bagaimana hari esok? Apakah aku harus terus menunggunya atau aku
lupakan saja perasaan ini? Begitu sakitnya... menahan semuanya, melihat mereka
bersama, sangat sakit.. sungguh sangat
sakit.. hingga terkadang air mata ini menetes tak terbendung.. menahan sakit
ini... ingin rasanya aku berteriak.. hentikan semua ini.. ini begitu
menyakitkanku..
Jika aku dapat
meminta satu hal.. tetaplah jadi dirimu yang sekarang, seorang yang
menyayangiku seperti menyayangi pacarnya sendiri.. maafkan aku, maaf aku yang
egois ini.. ini perasaan yang sangat sulit.. ingin melepaskan tetapi aku tak
tahan menahan rasa sakit sendiri, ingin
bertahan tapi tak mau menyakiti hati... apa yang harus ku lakukan? Apa yang
harus lakukan? semua ini membingungkanku..
Kenapa tak
dahulu saja kita seperti ini, dipertemukan dengan keadaan sama sama tak
memiliki? kenapa waktu selalu dating disaat yang tidak tepat? Inikah rencana yang
Allah ingin tunjukan kepada kita? Rencana dimana saat kita pertama bertemu, dan
saat kita harus menahan rasa ingin memiliki satu sama lain diatara kita.. saat
itu aku masih ingat pertama kita bertemu.. aku masih menggunakan seragam
sekolah SMAku dengan wajah yang masih bias dikatakan sangat polosnya menatapmu
dengan tatapan sinis dan kamu menggunakan pakaian khas mahasiswa baru di
kampusmu masih terlihat muda dihadapanku.. entah asyik bercanda atau apalah..
kamu terus berjalan mundur ke arahku sambil tertawa terbahak-bahak dan akhirnya
menabrakku.. aku tak akan melupakan saat itu.. aku hanya pura-pura lupa saat
kamu menanyakanku tentang pertemuan pertama kita.. aku masih ingat wajahmu yang
menatapku saat itu, antara bingung atau malah marah?. tapi kamu dengan
santainya melanjutkan tawamu..begitu menyebalkannya dirimu.. tapi aku tak bisa
melupakan saat-saat itu.. hari berganti hari.. malam berganti siang dan begitu
seterusnya.. kita kadang bertemu dijalan, kadang menyapa satu sama lain, dan
kadang hanya memandang dan kemudian diam seribu bahasa.. masih ingat kadang
kamu menggombaliku, mengajakku pergi dan aku hanya bias tertawa, tersenyum..
senang.. tapi aku beranggapan bahwa semuanya itu hanya bercandaanmu saja..
semua itu gurauanmu saja.. sama sekali aku merasa hanya sebagai tempat
gurauanmu saja.. aku yang saat itu masih memiliki seorang pacar dan wajar tetap
bertahan bersama pacar yang telah lama kupertahankan.. tapi pada akhirnya, 3
tahunpun berlalu begitu saja.. hubungan kami berakhir..
Hampir satu
tahun merasakan menjadi seorang jomblo bahagia, yang bisa dibilang sangat
menikmati waktu yang sekarang kumiliki, aku merasa bebas dekat dengan siapapun
yang aku mau, merasa tak ada lagi yang menghalangiku untuk melakukan apa yang
aku inginkan.. bebas bergaul dengan siapapun dan kapanpun.. itulah hidupku
sekarang..tetapi kenapa kita didekatkan sekarang, disaat kamu telah memiliki
seorang pacar? Dan kamu juga mengatakan bahwa dari dulu kamu memiliki rasa
terhadapku, kenapa tidak bilang? Kenapa hanya diam.. apa yang harus ku lakukan?
Sakit mendengar kamu telah punya pacar dan kamu tetap ingin mempertahankan komitmen
bersama pacarmu itu.. disaat seperti ini.. aku berada diposisi mana? Dimana aku
harus meletakan rasa ini? Sakit.. sungguh sangat sakit.. dan akhirnya.. aku
harus melepasmu bersama perasaan ini.. bersama rasa sayangku ini.. terima kasih
telah hadir dalam hidupku walau hanya sesaat.. terimakasih telah menambah warna
dihidupku.. aku hanya dapat mendoakan semoga kita , kamu aku dan dia diberikan
yang terbaik kedepannya..aamiin yaa Allah..
~SM~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar