“sri,
kemarilah!!”, teriak temanku dari kejauhan.
Sontak
akupun berlari menuju teman-temanku. Singkat cerita tentang diriku, nama
lengkapku Sri Murniati biasa dipanggil sri, yah semua pasti tidak asing lagi
mendengar seseorang yang bernama sri. Karna nama sri itu sangat banyak di
Indonesia.. Banyak orang yang beranggapan nama sri adalah nama yang pasaranlah,
kunolah, kampunganlah dan sebagainya.. Biarlah orang berkata apapun dan
beranggapan apapun tentang diriku dan namaku, aku adalah aku, bukanlah
seseorang yang sempurna dan tidak bisa disamakan dengan yang lain. Aku adalah
seseorang yang berbeda dari yang lainnya, memiliki segudang cerita yang selalu
mewarnai setiap langkah-langkah hidupku. Aku bersekolah di salah satu SMA yang
cukup terkenal di kotaku, disekolahku banyak anak-anak yang berasal dari
keluarga kaya dan memiliki otak yang cemerlang. Tak ayal lagi sekolahku ini
merupakan sekolah favorit dikotaku, banyak anak yang memimpikan sekolah disini.
Aku termasuk salah seorang yang bisa dikatakan “beruntung” , memiliki otak
manusia pada rata-ratanya, dan berasal dari keluarga yang bisa dibilang
sangat-sangat sederhana. Karna sekolah ini begitu populer, banyak sekali
kegiatan yang harus dijalani selama kami menuntut ilmu disini. Dan salah
satunya yang membuat kami berada diisini, yakni tugas membuat film yang
bertemakan cerita rakyat.
“gimana
kalau kita ambil gambar disini, sepertinya lokasi disini lumayan bagus”, kata
temanku menunjukan hutan yang berada disalah satu Universitas dikotaku.
Aku
melihat ke segala penjuru yang ada di hutan ini, angin berhembus menyapa
rsmbutku ysng tergersi. Dan mataku mulai tertuju pada satu pemandangan,
pemandangan yang cukup unik yakni hutan ini memiliki satu pendopo yang
bertingkat 2, tetapi rasanya lokasi ini tidak cocok untuk tema cerita rakyat.
“kita
coba cari tempat lain aja dulu yah”, sambil menggelengkan kepalaku..
“yaudah,
sepertinya hari semakin sore kita pulang aja yuk !” seru temanku mengajak kami
semua pulang.
Aku
dan teman-temanku segera meninggalkan tempat ini.. tak beberapa lama hpku
bergetar.. sontak akupun mengeluarkan segera hpku..
“cieee..
pacar tersayangnya sms”, ujar temanku sambil senyum-senyum kepadaku.
“pacar
dari mana? Dari Hongkong.. hahaha”
“iya
nih, srikan belum punya pacar.. sembarangan aja mulutmu el.. “
“udah-udah
jangan meributkan tentang aku”
“trus
itu sms dari siapa dong?”
“gak
tau nih sms dari siapa, dari nomor yang gak dikenal.. ngajakin kenalan “
“fans
baru lagi yah sri.. hahaha”
“ada-ada
saja kamu, clau..”
Aku melirik hpku
kembali, pesan baru pun datang lagi.
From : 085694xxxxx
Salam kenal yah,
aku dimas temannya barry J
Segeraku membalas
smsnya dengan sesingkat mungkin.
To : 085694xxxxx
Oh, temannya barry
. salam kenal juga yah
Seperti
biasa, aku hanya menjawab sms dengan seingkat-singkatnya.. sebenarnya aku
sangat malas berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal secara langsung
seperti ini tapi, karna dia temannya temenku semasa SMP yah aku harus
menghargai niat baiknya untuk berkenalan denganku. Berhari-hari, hingga setahun
lebih kami menjadi akrab hanya karna percakapan lewat sms dan tak pernah sama
sekali bertemu. Aku rasa dimas ini seorang yang sangat pemalu, jangankan untuk
bertemu.. Selama setahun pertemanan kami hanya 1 kali dia menelponku, itupun
dengan susah payah aku merayunya.
***
Lama-kelamaan dia
mulai menunjukan perhatiannya kepadaku, jujur aku sangat risih atas
perlakuannya. Untuk apalah dia memperhatikanku dengan sms-smsnya? Kenapa
perhatian itu tidak secara langsung ditujukan kepadaku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar