Malam semakin
sunyi.. sang gadispun ikut menangis setelah terdiam dalam lamunannya..
“Seandainya
saja kamu tahu, aku juga menginginkan hal yang sama.. tapi disisi lain ada yang
tidak suka dengan hubungan kita.. aku dicela bagaikan wanita hina, di fitnah
dengan hal yang tidak aku ketahui.. cobalah fikir bagaimana rasanya jadi aku..
mampukah kamu menanggung semua rasa ini? Mapukah?”
“janganlah kamu
egois dengan keputusanmu itu, ayo kita hadapi dengan bersama-sama. Semuanya
pasti akan indah pada waktunya”
“Iya.. semuanya
akan indah pada waktunya jika kamu mendengarkan semua kata-kataku.. Tak masalah
jika kita tak bersama, toh aku akan bahagia melihatmu bahagia.. biarlah aku
turuti saja kemauan orang tuaku untuk dijodohkan dengan pria lain.”
“apa? Kamu
masih tidak mengerti dengan perasaan aku ini? Janganlah seperti itu, aku benar-benar tak sanggup rasanya ingin mati”
“semuanya
kulakukan demi kebaikanmu dan kebaikanku juga.. setelah lulus kuliah nanti aku
akan langsung menikah”
“Menikah? “
(terdiam)
“lebih baik
kita tidak lagi berhubungan baik didunia nyata maupun disosial media.. aku tak
ma u terus merasa tersakiti bila melihatmu.. kumohon padamu, lepaskan aku,
lepaskan semua cinta yang kamu berikan hanya untuk aku.. aku merasa tak pantas
jika cintamu itu terlalu berlebihan hingga seperti itu.. Jangankan ingin mati,
mendengarkan kata mati saja aku takut, apakah kamu kira semuanya akan selesai
dengan kematianmu? Aku yang bakalan lebih sakit lagi akhirnya .. jika kamu
benar-benar ingin melihatku bahagia, turutilah kemauanku”
“Ya baiklah,
aku akan tetap menunggumu.. jika saat setelah kamu lulus kuliah kamu masih
belum menikah.. aku yang akan datang melamarmu.. “
“terserahlah,
jangan saja kamu sia-siakan waktumu hanya untuk menunggu sesuatu yang tak pasti
seperti diriku ini”
“baiklah
aku.....” (telpon pun terputus)
Sang lelaki
tersebut mencoba menelpon kembali namun apa daya.. tidak dapat dihubungi lagi.
Sebegitu sedihnya lelaki itu hingga lupa akan kesehatannya, serasa hidupnya
benar-benar hampa tanpa ada gadis tersebut menemani hari-harinya.. Yang hanya
bisa ia lakukan hanya mendengarkan rekaman suara dan foto sang gadis. Hidup
ini begitu tak adil pikirnya.. kenapa
setiap orang yang ia cintai harus pergi meninggalkannya, dari dahulu hingga
sekarang .. bahkan kali ini, gadis yang benar-benar ia harapkan juga pergi
meninggalkannya.. andaikan saja tak terjadi seperti ini, pasti kini kebahagian
itu akan ada..
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar