Dalam titrasi Gravimetri yang ditimbang / dianalisis adalah senyawa murninya saja. Sehingga pengotor harus dipisahkan dari senyawa murni agar tidak mempengaruhi hasil dari analisi tersebut.
contoh :
1. SiO2Al2O3 Dalam senyawa ini yang dibutuhkan atau target adalah SiO2, selebihnya adalah pengotor yang harus dipisahkan .
2. NaOH + HCL ---> NaCl + H2O
sedangkan dalam reaksi diatas, senyawa target yang dibutuhkan adalah NaCl sehingga pada hasil reaksi tersebut hanya akan digunakan NaCl saja, sedangkan air tidak digunakan karna bertindak sebagai pengotor.
Kelemahan titrasi Gravimetri ini adalah memakan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil yang diperlukan, waktunya dapat berkisarlebih dari 1 jam bahkan ada yang lebih dari setengah hari. waktu yang paling cepat dalam titrasi ini berkisar selama 2 jam yakni untuk menentukan kadar air.
Contoh :
Titrasi Geometri yang digunakan adalah metode penguapan sehingga pada awalnya senyawa akan dipanaskan pada suhu 180 derajat untuk mendapatkan senyawa target yang dibutuhkan.
Jika menggunakan metode pengendapan, misalnya untuk mengendapkan Cl- atau Ba+ digunakan senyawa yang dapat mengendapkan senyyawa tersebut . misalnya : Cl- yang dapat diendapkan dengan Ag+ sedangkan untuk mengendapkan Ba2+ dapat menggunakan senyawa SO42- CO32- Untuk menghilangkan pengotor setelah mengalami pengendapan dapat dicuci dengan ion yang dapatmembersihkan senyawa pengotor tersebut. Untuk pemisahan pengotor pada metode pengendapan digunakan dengan pemijaran dengan suhu diatas 400 derajat Celsius. sehingga pengotor-pengotor organik akan terurai menjadi CO2.
Sedangkan untuk metode elektrolisis digunakan sel elektrolisis untuk mengetahui logam yang akan digunakan dengan menggunakan elektroda untuk mendapatkan senyawa yang dibutuhkan. Aplikasi yang dapat digunakan dengan metode Gravimetri adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Kadar Air dengan cara diuapkan.
2. Menentukan Kualitas Air
3. Menentukan total suspensi Solid.
contoh :
1. SiO2Al2O3 Dalam senyawa ini yang dibutuhkan atau target adalah SiO2, selebihnya adalah pengotor yang harus dipisahkan .
2. NaOH + HCL ---> NaCl + H2O
sedangkan dalam reaksi diatas, senyawa target yang dibutuhkan adalah NaCl sehingga pada hasil reaksi tersebut hanya akan digunakan NaCl saja, sedangkan air tidak digunakan karna bertindak sebagai pengotor.
Kelemahan titrasi Gravimetri ini adalah memakan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil yang diperlukan, waktunya dapat berkisarlebih dari 1 jam bahkan ada yang lebih dari setengah hari. waktu yang paling cepat dalam titrasi ini berkisar selama 2 jam yakni untuk menentukan kadar air.
Contoh :
H2C2O4.2H2O (dalam bentuk padatan)
Titrasi Geometri yang digunakan adalah metode penguapan sehingga pada awalnya senyawa akan dipanaskan pada suhu 180 derajat untuk mendapatkan senyawa target yang dibutuhkan.
Jika menggunakan metode pengendapan, misalnya untuk mengendapkan Cl- atau Ba+ digunakan senyawa yang dapat mengendapkan senyyawa tersebut . misalnya : Cl- yang dapat diendapkan dengan Ag+ sedangkan untuk mengendapkan Ba2+ dapat menggunakan senyawa SO42- CO32- Untuk menghilangkan pengotor setelah mengalami pengendapan dapat dicuci dengan ion yang dapatmembersihkan senyawa pengotor tersebut. Untuk pemisahan pengotor pada metode pengendapan digunakan dengan pemijaran dengan suhu diatas 400 derajat Celsius. sehingga pengotor-pengotor organik akan terurai menjadi CO2.
Sedangkan untuk metode elektrolisis digunakan sel elektrolisis untuk mengetahui logam yang akan digunakan dengan menggunakan elektroda untuk mendapatkan senyawa yang dibutuhkan. Aplikasi yang dapat digunakan dengan metode Gravimetri adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Kadar Air dengan cara diuapkan.
2. Menentukan Kualitas Air
3. Menentukan total suspensi Solid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar