Laman

Jumat, 16 September 2016

Kimia Koordinasi

BAB  1 Halaman 15
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen koordinasi! Berikan dua contoh!
Jawaban :
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang dalam pembentukannya pasangan electron hanya berasal dari suatu atom yang berikatan.
Contoh pembentukan ikatan kovalen koordinasi yaitu :
2.      Jelaskan mengapa sifat larutan garam rangkap berbeda dengan sifat larutan senyawa kompleks. Berikan sebuah contoh
Jawaban:
Larutan garam rangkap memiliki sifat-sifat dari larutan pembentuknya. Misalnya larutan FeSO4.(NH4)2SO4.6H2O yang merupakan garam rangkap, dalam air memiliki sifat dan larutan FeSO4 dan sifat larutan (NH4)2SO4 dengan sifat larutan pembentukannya. Misalnya sifat larutan Fe(CN)2.4KCN dalam air adalah berbeda dengan sifat larutan KCN dan sifat larutan Fe(CN)2 dalam pelarut yang sama.

 
3.      Jelaskan mengapa pada masa yang akan dating istilah senyawa kompleks atau kompleks cenderung lebih banyak digunakan dibandingkan senyawa koordinasi ! Berikan contoh dua fakta yang mendukung pertanyaan tersebut.
Jawaban :
Pada masa yang akan dating istilah senyawa kompleks atau kompleks cenderung lebih banyak digunakan dibandingkan senyawa koordinasi sebab dari hasil penelitian-penelitian pada akhir-akhir ini menunjukkan semakin banyaknya senyawa baru yang pembentukannya cenderung sulit untuk diterangkan berdasarkan teori-teori ikatan kimia yang telah ada.
Contoh dua fakta yang mendukung dapat dilihat pada gambar dibawa ini:
 

4.      Berikan sebuah contoh  kompleks yang penting senyawa historis  yang atom pusatnya adalah Fe, Co, Pd dan Pt.
Jawaban:
Contoh kompleks yang penting secara histori KFe[Fe(CN)6], [Co(NH3)6]Cl3 , [Pd(NH3)4] [PdCl4] dan [Pt(NH3)4][PtCl4].

5.       Berikan masing-masing tiga contoh senyawa kompleks yang atom pusatnya memiliki bilangan oksidatif  positif, nol dan negative!
Jawaban :
a.       Senyawa kompleks yang atom pusatnya memiliki bilangan oksidatif positif yaitu [Co(NH3)6]Cl3, [Pd(NH3)4][PdCl4], dan [pt(NH3)4][PtCl4].
b.      Senyawa kompleks yang atom pusatnya memiliki bilangan oksidatif nol yaitu [Ni(CO)4], [Fe(CO)5] dan [Cr(CO)6].
c.       Senyawa kompleks yang atom pusatnya memiliki bilangan oksidatif negative yaitu [V(CO)6]- , [Co(CO)4]- dan [Cr(CO)5]2- .
BAB II Halaman 31
7. Pernyataan di bawah ini yang salah adalah:
a.       Bilangan koordinasi Ag dalam [Ag(NH3)2]2+ adalah 2.
b.      Bilangan koordinasi Ni dalam [Ni(H2O)4(NiCl4] adalah 4.
c.       Bilangan koordinasi Co dalam [Co(H2O)3Cl3] adalah 6.
d.      Bilangan koordinasi Co dalam [Co(en)2Cl2] adalah 4.
Jawaban : Pernyatan yang salah yaitu pada poin d yaitu bilangan koordinasi Co dalam [Co(en)2Cl2] adalah 4.

8.  Platina memiliki bilangan koordinasi 6 pada:
a. K2[PtCl4]                       c. [Pt(NH3)BrCl(py)]
b. [Pt(en)2Cl2]                    d. [Pt(en)2][PtCl4]
Jawaban :  Platina memiliki bilangan koordinasi 6 pada b. [Pt(en)2Cl2].

9. Pernyataan dibawah ini yang salah adalah:
a.       Bilangan oksidasi Ag dalam [Ag(NH3)4](NO3) adalah +1.
b.      Bilangan oksidasi Co dalam [Co(en)3]3+ adalah  +3.
c.       Bilangan oksidasi Ni dalam [Ni(CO)4] adalah +2.
d.      Bilangan oksidasi Fe dalam [Fe(CN)6]4- adalah +2.
Jawaban : Pernyataan  yang salah yaitu poin c yaitu Bilangan oksidasi Ni dalam [Ni(CO)4] adalah +2.

10. Kobalt mempunyai bilangan oksidasi -1 pada :
a. [Co(CO)6]                      c. [Co(NH3)3(SCN)]
b. [Co(CO)4]-                     d. K3[CoCl4]
Jawaban : Kobalt mempunyai bilangan oksidasi -1 pada b. [Co(CO)4]-

BAB III Halaman 53
11. Rumus dari ion heksanitrokobaltat(III) adalah :
a.       [Co(ONO)6]2-  b. [Co(ONO)6]3-             c. [Co(NO2)6]2-                d. [Co(NO2)6]3-
Jawaban: d. Rumus dari ion heksanitrokobaltat(III) adalah [Co(NO2)6]3-.
12.  Rumus dari trikarbonato-O,O-kromat(III) adalah
a. [Cr(CO3)3]2-                   c. [Cr(OCO2)3]3-
b. [Co(CO3)3]3-                  d. Cr(O2CO)3]3-
Jawaban: d. Rumus dari ion trikarbonato-O,O-kromat(III) adalah Cr(O2CO)3]3-.
13. Rumus dari tetraamintembaga(II)heksasianoferat(II) adalah :
a. [Cu(NH3)4][Fe(CN6)]2+             c. [Cu(NH3)4]3[Fe(CN)6]
b. [Cu(NH3)4]2[Fe(CN)6]               d. [Cu(NH3)4]4[Fe(CN)6]
Jawaban: Rumus dari tetraamintembaga(II)heksasianoferat(II) adalah b. [Cu(NH3)4]2[Fe(CN)6].
14.  Rumus dari (etilenadiamina)nikel(II) tetrasianonikelat(II) adalah :
a. (Ni(en)2]2[Ni(CN)4]                   c. (Ni(en)2][Ni(CN)4]2
b. (Ni(en)2][Ni(CN)4].                   d. (Ni(en)2]2[Ni(CN)4]3
Jawaban: Rumus dari bis(etilenadiamina)nikel(II) tetrasianonikelat(II) adalah (Ni(en)2][Ni(CN)4].
15.   Rumus dari pentakarbonilbesi adalah :
a.       [Fe(CO)5]2+     b. [Fe(CO)5]3+             c. [Fe(CO)5]2-              d. [Fe(CO)5]
Jawaban: d. [Fe(CO)5]


BAB IV Halaman 76
15. Tunjukan isomerisme structural yang mungkin terjadi pada komoleks  dibawah.
Jawaban:  Isomerisme structural yang mungkin terjadi pada kompleks :
a.       [Pt(en)2(SCN)2]2+ adalah isomerisme tautan.
b.      [Cu(NH3)4][Fe(CN)6] adalah isomerisme koordinasi.
c.       [Zn(NH3)BrCl(py)] adalah tidak ada.
d.      [Ru(NH3)3(NO2) ]Cl  adalah isomerisme tautan.
e.       [Cr(NH3)2(H2O)2Br2]+ adalah tidak ada.
f.       [Ru(NH3)3I3] adalah tidak ada.
16. Tunjukan isomerisme struktur yang mungkin terjadi pada kompleks dibawah.
Jawaban: Isomerisme structural yang mungkin terjadi pada kompleks :
a.       tris(etilenadiamina-N,N)nikel(III) bromide adalah isomerisme ionisasi.
b.      diaminaperak(I)heksasianoferat(II) adalah tidak ada.
c.       triaminatritiosianatorodium(III) adalah isomerisme tautan.
d.      kalium diaminatetrabromokobaltat(III) adalah tidak ada.
17.  Berapakah jumlah isomer kompleks octahedral [CoBr2Cl2I2]3-.
Jawaban: Jumlah isomer dari kompleks octahedral [CoBr2Cl2I2]3- adalah 6 buah, 5 isomer geometric atau satu isomer optic.
18. Berapkah jumlah isomer dari kompleks octahedral [CoCl4Br2}3-? Gambarkan semua  isomer tersebut!
Jawaban : Jumlah isomer dari kompleks octahedral [CoCl4Br2}3- adalah 3 buah,  2  buah isomer geometric dan satu isomer optic.
19. Gambarkan semua isomer dari kompleks octahedral [MFClBrI4]4- :
Jawaban : Jumlah isomer dari kompleks octahedral [MFClBrI4]4- adalah5 buah, 4 isomer geometric dan satu isomer optic.
BAB V Halaman 99-100
1.      Dasar-dasar dari teori kimia koordinasi yang diajukan oleh :
a.       Graham adalah amina-amina logam dianggap sebagai senyawa-senyawa amonium yang tersubstitusi. Satu dari atom hidrogen yang terdapat pada ion amonium dapat disubstitusi oleh atom logam. Banyaknya ion amonium yang atom hidrogennya dapat disubstitusi oleh atom logam adalah sama dengan valensi logam atau elektrovalensi logam.
b.      Kekule adalah senyawa koordinasi merupakan senyawa molekuler yang tersusun atas beberapa senyawa atomik. Misalnnya senyawa kompleks [Co(NH3)6]Cl3 dianggap sebagai senyawa molekuler yang tersusun dari senyawa-senyawa atomik CoCl3 dan NH3, sehingga rumusnya ditulis CoCl3.6NH3. Kekule juga menyatakan bahwa gaya yang bekerja antara senyawa-senyawa atomik dalam senyawa molekuler adalah lebih lemah dibandingkan gaya yang bekerja antara atom-atom dalam senyawa atomik. Akibatnya senyawa koordinasi yang merupakan senyawa molekuler bersifat tidak stabil dan mudah terurai.
c.       Blomstrand-Jorgensen adalah (i) molekul-molekul NH3 dapat membentuk rantai ─NH3─, analog dengan rantai ─CH2─ pada senyawa organik; (ii) jumlah NH3 yang terikat pada atom logam tergantung pada valensi logam. Misalnya, atom logam yang memiliki valensi tiga, seperti kolbalt, dapat mengikat tiga buah NH3 apabila tidak ada atom lain yang diikat oleh atom kobalt tersebut ; (iii) atom halogen dalam senyawa koordinasi dibagi dua macam, yaitu atom halogen lebih dekat (nearer halogen) dan atom halogen lebih jauh (farther halogen). Atom hidrogen farther daat diendapkan sebagai perak halida apabila larutan senyawa kompleks yang mengandung halogen ditambah dengan larutan perak nitrat, sedangkan atom hidrogen nearer tidak dapat. Atom halogen farther tidak terikatlangsung pada atom logam, sedangkan atom halogen nearer terikat langsung pada atom logam.
d.      Werner adalah (i) atom logam yang terdapat dalam senyawa koordinasi memiliki valensi primer dan valensi sekunder. Valensi primer dari suatu atom logam hanya dapat dipenuhi oleh anion. Valensi sekunder disebut juga dengan bilangan koordinasi. Valensi ini dapat dipenuhi oleh anion atau molekul netral. Pada senyawa kompleks CoCl3.6NH3 valensi primer atom kobalt adalah tiga, sedangkan valensi sekunder atau bilangan koordinasi atom kobalt adalah enam; (ii) valensi sekunder dari suatu atom logam adalah diarahkan pada posisi tertentu dalam ruang di sekitar atom logam sehingga senyawa koordinasi memiliki struktur tertentu.
2.      Penyebab ditinggalkannya teori kimia koordinasi yang diajukan oleh:
a.       Graham adalah karena hanya dapat diterapkan bila jumlah NH3 yang terikat pada atom logam jumlahnya sama dengan valensi logam atau elektrovalensi dari logam, padahal fakta menunjukkan bahwa banyak senyawa kompleks yang mengandung NH3 yang jumlahnya berbeda dengan valensi atom
b.      Kekule adalah banyak senyawa molekuler yang bersifat stabil seperti CoCl3.6NH3 dan Co(NO3)3.6NH3
c.       Blomstrand-Jorgensen adalah: (i) diperolehnya fakta bahwa molekul NH3 tidak dapat membentuk rantai ─NH3─; (ii) jumlah atom-atom yang terikat pada atom logam dapat berbeda dengan valensi logam.
3.      Keunggulan teori koordinasi Werner:
a.       Struktur kompleks yang dikemukakan oleh Werner adalah sesuai dengan struktur yang diperoleh berdasarkan metode difraksi sinar-X
b.      Struktur kompleks yang dikemukakan oleh Werner dapat menjelaskan sifat elektrolit atau nonelektrolit suatu kompleks, demikian pula dengan konduktivitasnya
c.       Adanya valensi sekunder dari atom pusat yang diarahkan pada posisi tertentu dalam ruang di sekitar atom pusat memungkinkan dapatnya teori koordinasi Werner menjelaskan gejala isomerisme geometrik pada suatu kompleks
d.      Dikemukakannya struktur tiga dimensi suatu kompleks oleh Werner memungkinkan dapatnya teori koordinasi Werner menjelaskan gejala isomerisme optik pada suatu kompleks.
4.      Tiga contoh senyawa kompleks yang konduktifitasnya dapat dijelaskan baik dengan teori rantai Blomstrand-Joorgensen maupun teori koordinasi werner adalah CoCl3.6NH3, CoCl3.NH3, dan CoCl3.4NH3.
5.      Dasar dari kaidah EAN dari Sidwick adalah dalam suatu kompleks jumlah elektron atom pusat dengan elektron yang didonorkan oleh ligan-ligan disebut dengan bilangan atom efektif. Bila jumlah elektron tersebut sama dengan elektron pada kripton (36), xenon (54), atau radon (86) dikatakan akidah EAN terpenuhi dan kompleks yang bersangkutan bersifat stabil, dan sebaliknya. Kelemahan dari kaidah tersebut adalah banyak kompleks yang tidak memenuhi aturan EAN tetapi sifatnya stabil. Contohnya adalah kompleks [Cr(NH3)6]3+, [Ni(NH3)6]2+, dan [CoCl4]2-.
6.      Contoh kompleks dengan satu atom pusat (mononuklir) yang memenuhi aturan EAN dan mengandung :
a.       Ion Co+, dan Cp adalah [CoCp2]+
b.      Ion V, Na dan CO adalah Na[V(CO)6]
c.       W,Cl-, dan CO adalah W(CO)5Cl]-
d.      Fe,Cp, dan H adalah [Fe(Cp)H5].


1 komentar: