Laman

Jumat, 21 Desember 2012

Sosok Ibu

Wanita yang selalu terlihat muda bagi anak-anaknya ini akrab disapa mama oleh anak-anaknya memang sangat luar biasa. Bagaimana tidak? ibu bisa menjaga dan memberi nutrisi agar seorang anak tetap hidup dalam perutnya selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh para pria pastinya. Sosok seorang ibu memang tak bisa digantikan dengan apapun, dan siapapun. Begitupun bagiku, tak ada sesuatupun di dunia ini yang mampu menggatikannya, karena dia begitu berharga..

Sosok Pahlawan 
Seorang ibu merupakan pahlawan bagi setiap anaknya. Ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita dengan susah payah, bahkan pempertaruhkan nyawa. Konon saat melahirkan kita, kaki Ibu itu yang sebelah berada di dunia dan yang sebelah lagi berada di akhirat. Pun saat kita terlahir di dunia ini, ibu selalu siap jadi orang yang akan membela anak-anaknya ketika dalam keadaan terdesak dan dalam keadaan berbahaya. Tak jarang seorang Ibu sampai sampai beradu mulut dengan ibu lainnya demi mebela anak-anaknya. Meski ia tak bisa terbang, tak bisa mengeluarkan sinar laser dan lain sebagainya, namun yang pastinya ibu adalah seorang pahlawan bagiku dan adik-adikku. My Mother Is My Hero!

Sang Motivator
kita pasti punya beberapa orang yang paling menginspirasi dalam menjalani kehidupan kita, begitupun aku.Motivator kehidupanku adalah ibu, kau selalu memberikanku semangat dalam menjalani kehidupan, saat aku terpuruk, aku hanya ingat kata-katamu " kau akan menjadi orang yang akan ibu banggakan " Itulah yang selalu memberikanku semangat, tak akan pantang semangat, you are the best..!

Sahabat bagi anak-anaknya
Bagiku ibu adalah seorang sahabat yang sangat baik , baik diajak cerita suka dan duka, dan baik diajak jalan-jalan kemanapun ku suka.. Setiap aku ada masalah, aku pasti akan bercerita kepadanya, mencari solusi agar masalahnya cepat selesai.. Masalah kehidupan bahkan masalah percintaan, aku benar benar beruntung mendapatkan seorang ibu sepertinya, ibu yang sangat hebat, berjiwa muda dan penuh kasih sayang untuk anak-anaknya .

Sang bendahara hebat
Bahkan, untuk mengurusi semuanya, kau pahlawannya, Ibu mampu mengurusi keuangan keluarga dengan tepat, bahkan terkadang masih tersimpan cadangan yang selalu disimpan jika sewaktu-waktu kita membutuhkan uang dengan cepat.. Ibu bisa mengatur, uang belanja keseharian, uang jajan, bahkan arisan dan sebagainya dengan bijak, sang bendahara hebat !!


Terima Kasih ibu you are my everithing :)
Selamat hari ibu .. !!

 

siapa sih HRITHIK ROSHAN?


Hrithik Roshan adalah super star Bollywood, aktor serba bisa, god of dance dan apalagi ya? pemeran super hero, Krrish. Hrithik Roshan lahir pada tanggal 10 Januari 1974. Usia muda dengan prestasi menjulang. Menyabet beberapa kali penghargaan aktor terbaik pada ajang filmfare, oscarnya Bollywood dan IIFA, event penghargaan internasional untuk insan perfilman Bollywood yang selalu diselenggarakan di luar India.
Dibalik pencapaian besarnya yang diperoleh dalam kurun waktu 10 tahun siapa sangka Hrithik Roshan dulunya adalah pria pemalu. Hrithik Roshan sebelumnya bekerja di balik layar sebagai asisten sutradara (Rakesh Roshan, ayahnya) di film Koyla dan Karan Arjun.
Ketika Ayahnya ingin menggarap film Kaho Na Pyar Hai. Hrithik Roshan turut serta membantu membuat skripnya. Rakesh Roshan menodong Hrithik Roshan untuk memerankan pemeran utama Kaho Na Pyar Hai. Rakesh Roshan diam-diam sebenarnya menginginkan Hrithik Roshan memerankannya. Rakesh Roshan tahu bahwa Hrithik Roshan memiliki bakat terpendam. Namun, Hrithik Roshan mengelak permintaan Ayahnya. Ia menyarankan peran tersebut diberikan saja kepada Shahrukh Khan. Tapi Rakesh Roshan bersikeras. Mendapati keputusan Ayahnya yang tak akan berubah. Dia meminta 6 bulan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ayahnya menolak permintaannya malah mendesaknya 2 bulan saja.
Perasaannya ketar-ketir. Ini adalah debutnya tampil di layar lebar. Hrithik bahkan tidak bisa tidur semalaman. Lalu Hrithik menelepon Salman Khan untuk melatih membentuk bodinya.  Hrithik Roshan juga menghubungi Daboo Ratjani untuk pemotretan pertamanya.
Ketika film Kaho Na Pyar Hai rilis. Rakyat India menemukan Idola Baru. Kaho Na Pyar Hai sukses besar di pasaran dan juga menghantarkan Hrithik Roshan dipuncak popularitas. Menurut laporan boxofficeindia.com Hrithik Roshan bertengger di posisi pertama Star Ranking tahun 2000.
Hrithik Roshan menjadi medan magnet di Bollywood. Beberapa produser mengerumuninya untuk memerankan film mereka. Meskipun Hrithik Roshan  new super star tapi dia bukanlah pria yang jumawa. Hrithik Roshan adalah pria yang rendah hati. Sebagaimana dikutip dari perkataan Sanjay Dutt sewaktu syuting Mission Khasmir tahun 2001.
“Ketika Mission Kashmir di mulai. Dia adalah seorang anak laki-laki ketakutan yang terus-menerus bertanya pada saya. Hrithik seperti seorang adik laki-laki, dia datang begitu cepat….”
Itulah sekelumit tentang Hrithik Roshan. Di tahun-tahun berikutnya Hrithik Roshan membitangi beberapa film. Di dalam perjalanannya tidaklah semua berjalan mulus. Beberapa filmnya gagal di pasaran. Namun, yang menarik dari dirinya bahwa Hrithik Roshan selalu bermain dalam karakter yang berbeda. Di Koi Mil Gaya misalnya dia menjadi lelaki keterbelakangan mental, Dhoom 2 pencuri sensasional, Krrish super hero, dan Guzaarish pria yang lumpuh. Kritikus film selalu mengapresiasi dan memuji akting Hrithik Roshan. Dia selalu bisa membuat kritikus film berdecak kagum. Bahkan para artis Bollywood pun memujinya.
Katrina Kaif :
 ” Hrithik sangat sensitif, dan itu adalah kualitas yang sangat menawan. Seseorang sebagai bintang besar seperti dia, berbakat seperti dia, sangat sensitif dan begitu efektif dalam hidup, aku berpikir bahwa itu adalah kualitas yang sangat menyentuh“.
Aamir Khan:
“Hrithik (Roshan) adalah seorang aktor yang baik dan bintang.”
Priyanka Chopra:
Pada layar, karismanya adalah super HOT. Dari layar, dia teman saya, seseorang yang terlalu manis untuk menjadi HOT!”
Kepribadian Hrithik Roshan juga menawan. Hrithik Roshan sangat baik hati. Sebagaimana dikutip dari perkataannya melalui wawancara :
“Ketika di sekolah.Teman-temanku mentertawakan Ayahku botak.Anda harapkan anak yang baik untuk berbalik dan menghajar mereka? Tidak. Mereka menyatakan kebenaran.Ayah saya memang botak.Aku cinta ayahku botak,dia tampak tampan! Jadi, mengapa aku harus bereaksi terhadap itu? Jangan bereaksi terhadap itu. Ini mencerminkan frustrasi.Dan industri bollywood ini,saya menemukan banyak dari mereka berperilaku seperti anak sekolah,berkelahi satu sama lain – saya mengatakan ini kepadanya,saya merasa bahwa Anda harus dibiarkan kembali ke sekolah.”
“Ketika saya masih kecil,. Tidak ada yang mau bermain dengan saya karena mereka pikir aku terlihat jelek dengan dua ibu jari. Menyakitkan saya Jadi saya berfikir untuk melakukan pembedahan pada ibu jari saya….. Tapi tidak . Perlahan-lahan, saya menyadari bahwa penampilan luar bukanlah kriteria untuk mendapat cinta dan kesuksesan. “
Hrithik Roshan memang terlahir untuk menjadi bintang besar. Pengagum Julia Robert ini adalah seorang Ayah dari 2 anaknya yang imut, Hreedhan dan Hreehan. Dia juga suami yang baik terhadap istrinya Sussanne Khan Roshan meskipun beberapa kali diterpa gosip keretakan rumah tangga, toh sampai kini mereka masih adem ayem dan semakin romantis karena berhasil melewatinya. Tak ada kebahagian sebelum merasakan kesedihan dan tak ada keintiman sebelum merasakan debar-debar keretakan.
Dialah pria tampan dan menawan. Dialah aktor serba bisa. Dialah god of dance. Dialah pria yang rendah hati dan berkelakuan baik. Dialah Ayah dari anak-anaknya. Dialah suami dari istrinya. Dialah anak yang baik. Dialah cucu yang membanggakan. Dialah super star. Dialah personifikasi kesempurnaan.
dialah  HRITHIK ROSHAN

Makalah Agama tentang Akhirat

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayahNya, sehingga saya selaku penyusun makalah ini diberi kekuatan dan kemampuan dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Akhirat”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran terselesaikannya makalah ini.
Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT. Saya berharap semoga apa yang ditulis di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamua’alaikum Wr.Wb
Pontianak, 14 November 2012
Penyusun ,
Sri Murniati
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 3
B.  Permasalahan…………………………………………………………….. 3
C. Landasan Teori ……………………………………………….…………..3
BAB II PEMBAHASAN
A. Solusi…………………………………………………………………………. 6
B. Akhirat Tidak Kekal………………………………………………………..7
C. Beberapa Sebab Kesalahan Pemikiran …………………………………….9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………….   11
B. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………11


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaum muslimin rahimatumullah, Allah SWT membagi kehidupan menjadi dua bagian yakni kehidupan dunia dan akhirat. Apa yang dilakukan manusia di dunia akan berdampak dalam kehidupan akhirat enak dan tidaknya kehidupan seseorang sangat bergantung pada bagaimana ia menjalani kehidupan di dunia ini. Manakala manusia beriman dan beramal shaleh dalam kehidupan di dunia ia pun akan mendapatkan kenikmatan dalam kehidupan di akhirat. Karena itu ketika seseorang berorientasi memperoleh kebahagiaan di akhirat maka ia akan menjalani kehidupan di dunia ini sebaik-baiknya sebagaimana ditentukan oleh Allah dan RasulNya. Ketika manusia berorientasi kepada kehidupan akhirat bukan berarti ia tidak boleh menikmati kehidupan di dunia, hal ini karena sehala hal-hal yang bersifat duniawi sangat disukai oleh manusia karenanya Islam tidak pernah mengharamkan manusia untuk menikmati kehidupan duniawinya selama tidak melanggar ketentuan Allah SWT apalagi sampai melupakan Allah SWT sebagai pencipta dan pengatur dalam kehidupan ini. Manusia memang memandang indah segala hal yang bersifat duniawi dan itu wajar-wajar saja selama ia tidak mengabaikan tempat kembalinya.
B. Permasalahan
Apakah akhirat itu kekal apa tidak?
C. Landasan Teori
             Akhirat (Bahasa Arab: الآخرة; transliterasi: Akhirah) dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian/ sesudah dunia berakhir. Pernyataan peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan secara berulang-ulang pada beberapa ayat di dalam Al Qur’an sebanyak 115 kali, yang mengisahkan tentang Yawm al-Qiyâmah dan akhirat juga bagian penting dari eskatologi Islam.
Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu: Percaya Allah, percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab suci, percaya adanya nabi dan rasul dan percaya takdir dan ketetapan. Menurut kepercayaan Islam, Allah akan memainkan peranan, beratnya perbuatan masing-masing individu. Allah akan memutuskan apakah orang tersebut di akhirat akan diletakkan di Jahannam (neraka) atau Jannah (surga). Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari Penghakiman dalam ajaran Islam.
Akhirat adalah dimensi fisik dan hukum-hukum dunia nyata yang terjadi setelah dunia fana berakhir. Bagi mereka yang beragama samawi meyakini bahwa kehidupan akhirat sebagai tempat dimana segala perbuatan seseorang di dalam kehidupan dunia ini akan dibalas. Namun tidak sedikit juga orang yang meragukan akan adanya kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian). Mereka-mereka yang meyakini adanya kehidupan akhirat ada yang menyatakan: ‘Mudahnya meyakini adanya kehidupan setelah kematian sama mudahnya dengan meyakini adanya hari esok setelah hari ini, adanya nanti setelah sekarang, adanya memetik setelah menanam’. Dengan meyakini adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan didunia ini akan menjaga seseorang dari bertindak sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam kehidupannya sekarang akan dituainya kemudian di alam setelah kematian.
Akhirat Itu Kekal
Kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah kehidupan menuju akhirat. Ia adalah jembatan yang mesti dilalui oleh setiap manusia sebelum menempuh alam akhirat. Bahasa sederhananya, kehidupan dunia adalah medan persediaan dan persiapan untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal sepanjang zaman. Ar-Raghib mengatakan, “Kekal adalah terbebasnya sesuatu dari segala macam kerusakan dan tetap dalam keadaan semula.”

Kehidupan dunia ini merupakan jembatan penyeberangan, bukan tujuan akhir dari sebuah kehidupan, melainkan sebagai sarana menuju kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat. Karena itu, Alquran menamainya dengan beberapa istilah yang menunjukkan hakikat kehidupan yang sebenarnya.
Pertama, al-hayawan (kehidupan yang sebenarnya).
Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui.” (QS al-Ankabut [29]: 64).
Kedua, dar al-qarar (tempat yang kekal).
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara), dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS Ghafir [40]: 39).
Ketiga, dar al-jaza’ (tempat pembalasan).
Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang benar lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).” (QS an-Nur [24]: 25).
Keempat, dar al-muttaqin (tempat yang terbaik bagi orang yang bertakwa).
“Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’Mereka menjawab: ‘(Allah telah menurunkan) kebaikan.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (QS an-Nahl [16]: 30).
Dengan demikian, setelah manusia mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, “Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang.” (QS ad-Dhuha [93]: 4)
Oleh karena itu, “Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan: ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah [2]: 25). Wallahu a’lam.
ARGUMEN-ARGUMEN AGUS MUSTOFHA DALAM MENIADAKAN KEKEKALAN AKHIRAT
1.       Argumen pertama
Penulis berargumen dengan ilmu astronomi yang berbicara tentang peciptaan alam semesta sampai kehancurannya yang kesimpulannya bahwa kiamat bumi akan terjadi sekitar beberapa ribu tahun lagi dan kehancuran alam semesta sekitar 18 milyar tahun lagi (hlm. 100-101 dan 234).
2.       Argumen kedua
Penulis membuat kerancuan dengan memahami sebagian ayat-ayat secara keliru yang selanjutnya dia jadikan sebagai pendukung pemikirannya tentang ketidakkekalan akhirat.
Ayat-ayat yang dipahaminya dengan keliru adalah surat Hud [11] ayat 106-108:

فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُواْ فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ۝خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ۝وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُواْ فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ عَطَاء غَيْرَ مَجْذُوذٍ

Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi , kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
Penulis berkata dalam hlm. 234 setelah membawakan ayat-ayat di  atas: “Akhirat itu akan kekal jika langit dan bumi atau alam semesta ini juga kekal. Sehingga, kalau suatu ketika alam semesta ini juga mengalami kehancuran, maka alam akhirat juga bakal mengalami hal yang sama, kehancuran.”



BAB II
PEMBAHASAN
Hal 189 buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal” (TATK) dikatakan: :”Bagaimana menjelaskan bahwa langit dan Bumi itu ada tujuh? Hal ini memang sangat abstrak tetapi sebenarnya bisa dijelaskan dengan teori dimensi.” Penulis buku juga mengatakan kurang lebih bahwa langit pertama yang berdimensi tiga ini tidak bertepi tapi terbatas oleh dimensi ke empat. Keempat dimensi itulah yang merupakan titik tolak langit ke dua. Begitu pula seterusnya untuk langit-langit berikutnya.
Di sini dia mendasarkan pendapatnya itu hanya pada satu dalil, yaitu teori dimensi. Saya tidak menemukan satupun nash (yang benar-benar bisa dipakai sebagai dalil) yang menyertai pendapatnya itu. Bagaimana mungkin suatu kebenaran dalam hal yang ghoib hanya ditarik kesimpulannya (di-inferensi) dari TEORI. Hal ini sangat fatal, karena dari pendapat inilah disusun pendapat berikutnya bahwa surga neraka terletak di bumi ini pula namun pada dimensi ke sembilan.
Tidak ada satupun nash pun yang secara qath’i dan muhkam menyatakan bahwa surga neraka berada di bumi ini pula namun pada dimensi ke sembilan. Semua yang Sdr. Agus ungkapkan hanya berdasarkan pada teori saja. Kalaupun dia mengungkapkan dalil Al A’raf ayat 25 “Katakanlah: di Bumi itulah kalian hidup, dan di Bumi itu kalian mati, dan dari Bumi itu pula kalian akan dibangkitkan” itu sama sekali tidak menunjukkan bahwa Akhirat, Surga dan Neraka berada di Bumi. Ayat itu hanya menunjukkan urut-urutan hidup di atas bumi, mati di atas bumi (dan dikubur di dalam bumi) kemudian dibangkitkan DARI dalam bumi. Masalah setelah dibangkitkan DARI bumi itu manusia akan ditaruh di akhirat mana, Allah tidak mengatakannya.
Allah tidak mengatakan fihaa tukhrajuun (di bumi kalian dibangkitkan) tapi minhaa tukhrajun (dari bumi kalian dibangkitkan). Di sini kita dapat mengetahui kesalahan Sdr. Agus dalam mengambil kesimpulan. Seperti misalnya pada halaman 191 buku TATK di mana dia mengatakan berdasarkan Al A’raf: 25 bahwa Di Bumi itulah kita hidup, di Bumi itu kita mati, dan DI Bumi itu pula kita dibangkitkan.
Kemudian Sdr. Agus membuat kesalahan lain ketika menjadikan ayat-ayat yang menggambarkan surga sebagai dalil bahwa surga berada di Bumi. Ini terlihat pada buku TATK halaman 193 sampai 196. Kalau diperhatikan, semua ayat-ayat yang disebutkan hanya menggambarkan Surga sebagai suatu tempat yang menyerupai kondisi ideal dari Bumi. Tapi tidak ada satu pun ayat yang menyebutkan bahwa suatu tempat yang menyerupai Bumi itu adalah Bumi itu sendiri dalam dimensi yang lain. Kemiripan tempat tidak mengharuskan kesamaan tempat. Kalau Allah bisa menciptakan Bumi yang tidak ideal, tentunya Allah juga bisa dengan mudah menciptakan tempat lain di luar Bumi yang mirip Bumi dengan versi yang lebih sempurna, lengkap dengan sungainya, gunungnya, siang-malamnya dan lain-lainnya.
  1. a.      Solusi
Imani saja semua nash tanpa ta’til, ta’wil, takyif, dan seterusnya. Itulah yang Insya Allah lebih selamat. Kita tidak berhak untuk menta’wilnya sementara Rasulullah sebagai manusia yang paling mengetahui dalam masalah ini tidak menta’wilnya dan Para Shahabat Rasul sebagai generasi terbaik dalam pemahaman agama tidak menta’wilnya.
Apakah Sdr.Agus menganggap dirinya lebih tahu dari Rasulullah dalam hal ini sementara Rasulullah adalah orang yang paling ‘alim dalam hal yang ghoib.
Apakah Sdr. Agus menganggap bahwa pada zaman Rasul, Rasulullah sebenarnya sudah tahu (bahwa Surga dan Neraka di Bumi) namun tidak mengungkapkannya pada para Shahabat? Kalau seperti itu anggapan dia, sungguh dia telah menuduh Rasulullah mengkhianati Risalah.
b. Akhirat tidak kekal.
Agus memberikan dalil pada halaman 233 tentang ketidakkekalan akhirat dengan QS Huud ayat 106-108. Memang bacaan kita akan Al Qur’an harus secara komprehensif. Namun permasalahannya tidak sesimpel ayat Al Qur’an akan dikhususkan dengan ayat Al Qur’an lain. Kita juga harus mampu memahami bagaimana tafsir hadits, tafsir para sahabat dan tafsir para ulama pembela Assunnah atas ayat Al Qur’an tersebut.
Memang – setahu saya – Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qoyyim rahimahumallah berpendapat bahwa Neraka tidak kekal. Namun pendapat mereka itu hanya terbatas pada Neraka saja, bukan pada konsep Akhirat secara keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapat bahwa surga dan neraka – dua-duanya – tidak kekal, adalah pendapat baru yang belum dikenal sebelumnya.
Bagaimana mungkin kita sebagai pengikut Rasulullah akan mengatakan bahwa akhirat tidak kekal sementara Rasulullah sendiri telah mengatakan dalam salah satu hadits riwayat Ibnu Majah dengan sanad yang bagus sebagaimana dikatakan oleh Al Mundziri dan telah dikatakan shahih oleh Ibnu Hibban (2614) dan Ahmad (2/261) sebagai berikut :
Kelak maut akan didatangkan pada hari kiamat, lalu ia berhenti di atas jembatan (shirat). Maka dipanggillah penghuni surga, ‘Hai penghuni surga!’ Mereka pun nampak ketakutan untuk keluar dari tempat mereka sekarang. Lalu dipanggillah penghuni neraka, ‘Hai penghuni neraka!’ Mereka pun muncul kegirangan dan riang gembira keluar dari tempat mereka sekarang. Lantas ditanyakanlah kepada mereka, ‘Tahukah kalian siapa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ya, kematian!’ Selanjutnya sang kematian pun diikat dan disembelih di atas jembatan (shirath). Kemudian dikatakanlah kepada masing-masing kelompok, ‘Kekallah di dalam apa-apa yang kalian temukan, tidak akan ada kematian lagi di dalamnya selama-lamanya!’”
Hadits di atas didukung oleh hadits riwayat Bukhari dan Muslim dalam kitab shahihnya berikut ini :
Allah memasukkan penghuni surga ke surga dan penghuni neraka ke neraka. Kemudian bangkitlah seorang muadzin (orang yang berseru) di antara mereka sembari berseru, ‘Hai penduduk surga, tidak ada kematian (di surga)! Hai penduduk neraka, tidak ada kematian (di neraka), masing-masing kekal di dalamnya!”
Kalau kita mengacu pada tafsir Ibnu Katsir (murid dari Ibnu Taimiyyah), dimana tafsirnya termasuk tafsir paling standar dan biasa dipakai oleh beginner tholabul ‘ilm sampai advanced ulama’, kita bisa mendapat penjelasan tentang bagaimana menafsirkan dan apa penafsiran “maadaamatissamawatu wal ardhu” yang benar.
Di dalamnya misalnya kita dapati penafsiran Imam Abu Ja’far Ibn Jarir bahwa ungkapan “maadaamatissamawatu wal ardhu” adalah sebagaimana kebiasaan orang Arab untuk menegasan akan kekekalan Akhirat. Dalam arti bahwa Allah menurunkan pertama kali Al Qur’an pada orang Arab dalam bahasa yang dipahami dan biasa dipakai orang Arab. Dan oleh karena itu kita harus memahami sebagaimana orang Arab waktu itu memahami pertama kali.Di dalam tafsir ibn Katsir juga dikemukakan berbagai penafsiran lain selain di atas. Namun tidak ada satupun di antara penafsiran mu’tabar itu yang mengatakan bahwa “maadaamatissamawatu wal ardhu” merupakan hujjah ketidakkekalan Akhirat.
Oleh karena itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Sdr Agus telah membuat-buat ide baru yang tidak dikenal di masa Rasulullah, para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin. Padahal di masa merekalah pemahaman agama yang paling murni dan benar.Apakah Sdr.Agus menganggap dirinya lebih tahu dari Rasulullah dalam hal ini sementara Rasulullah adalah orang yang paling ‘alim dalam hal yang ghoib.
Apakah Sdr. Agus menganggap bahwa pada zaman Rasul, Rasulullah sebenarnya sudah tahu (bahwa akhirat itu tidak kekal) namun tidak mengungkapkannya pada para Shahabat? Kalau seperti itu anggapan dia, sungguh dia telah menuduh Rasulullah mengkhianati Risalah. Secara logika juga, “maadaamatissamaawaatu wal ardhu” itu sebenarnya lebih bergantung pada asumsi apa yang SUDAH ada di dalam pikiran kita.
Seandainya seseorang SUDAH mengasumsikan bahwa Akhirat itu tidak kekal (seperti Sdr. Agus) maka dia pasti mengasumsikan bahwa samaawaat dan ardh yang dimaksud di ayat itu adalah samaawaat dan ardh yang itu-itu saja, yaitu samaawaat dan ardh dunia yang kita rasakan sekarang namun dalam dimensi yang lain. Dan karena samaawaat dan ardh dunia maka tidak kekal. Ini membuat seolah-olah kata “maadaamatissamaawaatu wal ardhu” itu sebagai kata yang memperkuat ketidakkekalan Akhirat.
Namun seandainya kita SUDAH mengasumsikan (sesuai nash-nash yang muhkam) bahwa Akhirat itu kekal abadi selama-lamanya (sebagai ketetapan dari Allah yang Maha Kekal yang menentukan kekekalan), maka kata “maadaamatissamaawaatu wal ardhu” itu seolah-olah hanya menegaskan tentang samaawaat dan ardh yang ada di Akhirat nanti. Dan karena Akhirat sudah diimani bersifat kekal maka samaawaat dan ardh yang ada di Akhirat nanti pun pasti ikut kekal. Maka jadilah kata “maadaamatissamaawaatu wal ardhu” itu sebagai penegasan kekekalan Akhirat.
Syaikh Asshun’ani rahimahullah pernah menjelaskan mengenai “maadaamatissamaawaatu wal ardhu” dalam manuskripnya yang telah ditahqiq oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan judul “Perbedaan Ulama Salaf dan Khalaf Tentang Keabadian Neraka” ketika membahas mengenai kefanaan atau keabadian neraka (sekali lagi saya ingatkan bahwa perdebatan yang dikenal di kalangan ulama adalah mengenai ‘apakah neraka itu abadi atau fana’, bukan mengenai konsep keabadian akhirat secara umum) sebagai berikut : Menurut saya, pendapat ini lebih didasarkan pada asumsi bahwa yang dimaksudkan mereka dengan langit dan bumi dalam ayat tersebut adalah langit dan bumi dunia, sehingga ayat tersebut berarti “selama kadar kekekalan dunia”. Namun jika mereka asumsikan hal itu sebagai langit dan bumi akhirat, maka ujaran “kecuali jika Allah menghendaki pertambahan masa keduanya” tidak akan terlontar, sebab keduanya abadi dan tidak mungkin dibayangkan ada pertambahan bagi sesuatu yang abadi. Jadi, yang tepat adalah mengasumsikan langit dan bumi dalam ayat tersebut sebagai langit-langit dan bumi akhirat, sebab ayat-ayat pengekalan bagi kedua golongan (yang celaka dan bahagia) memutuskan keharusan kekekalan bumi dan langitnya, dimana mau tidak mau harus ada sesuatu yang berada di bawah dan di atas mereka, dan itulah yang dimaksud dengan langit dan bumi akhirat. Firman Allah “selama ada langit dan bumi” pun juga mengunggulkan hal itu, sebab bumi dan langit-langit dunia tentu telah binasa (seiring dengan binasanya dunia oleh kiamat). Jika yang dimaksudkan demikian (bumi dan langit dunia), maka akan dikatakan “maakaanatissamaawaatu wal ardhu” bukan “maadaamatissamaawaatu wal ardhu”.
c. Bebarapa sebab kesalahan pemikiran:
Sdr. Agus masih kurang memahami konsep kekekalan Allah dan akhirat. Dia masih membenturkan vis a vis konsep kekekalan Akhirat dengan dengan kekekalan Allah sebagai dua konsep yang bertentangan. Padahal sebenarnya konsep kekekalan tidak bisa dilihat selinear itu.
Sebenarnya, sifat kekalnya Akhirat bukanlah sifat yang “wajib bi dzatihi” namun bergantung pada “masyiatullah” (CMIIW). Artinya Akhirat kekal bukan karena Akhirat itu sendiri yang kekal, namun karena Allah menghendaki Akhirat itu kekal. Artinya kekekalan Akhirat adalah bergantung pada Allah. Sehingga sangatlah tidak pas kalau Sdr. Agus menabrakkan kekekalan Akhirat dengan kekekalan Allah sehingga seolah-olah jika Allah Kekal maka Akhirat harus tidak kekal, dan jika ada orang yang menganggap Akhirat kekal berarti orang itu menyekutukan sifat yang merupakan kekhususan Allah.
Secara mudah bisa dikatakan bahwa kalau memang Allah yang Maha Kekal berkehendak agar Akhirat kekal maka tidak ada yang bisa menentangnya! Pada kesempatan bedah buku di Masjid BI, Sdr. Agus mengatakan bahwa dasar dia menulis buku ini adalah karena keprihatinannya akan fenomena (menurutnya) orang yang beribadah karena mengharap Surga dan takut Neraka saja, bukan karena mengharap cinta Allah dan takut pada murka Allah.
Sesungguhnya saya tidak menjumpai konsep pemisahan antara cinta Allah dan Surga serta antara murka Allah dan Neraka kecuali dalam agama Sufi. Rasulullah, Para Shahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik tidaklah pernah dipusingkan dengan pembedaan tersebut seperti orang-orang Sufi memusingkannya. Maka di antara mereka para Shahabat, dan orang-orang shalih ada yang menangis dan pingsan ketika mendengar mengenai Surga dan Neraka. Mereka begitu berharap akan Surga dan takut pada Neraka. Tapi apakah berarti mereka tidak cinta dan takut pada Allah?
Rasulullah juga memerintahkan kita untuk berlindung dari siksa kubur, siksa neraka, mengharap akan Surga, mengharap akan Ridha Allah. Semua Rasulullah sebutkan tanpa membeda-bedakan. Kalau memang kita tidak berhak untuk takut pada neraka, berarti Rasulullah telah melakukan hal yang sia-sia ketika beliau memerintahkan kita untuk mengulang-ulang doa setelah shalawat pada saat duduk tawarruk di akhir shalat. Sungguh kezaliman besar pada sunnah Rasul.
Intinya adalah kita tidak usah dipusingkan dengan pembedaan antara Surga Neraka, Ridha dan Murka Allah. Surga adalah perwujudan masyiah (kehendak) Allah atas Ridha-Nya. Neraka adalah perwujudan masyiah Allah atas murkanya. Kalau seseorang ingin masuk Surga dan menghindar dari Neraka, pada hakikatnya dia sedang berlari meninggalkan Murka Allah menuju Ridha Allah.
Lagi pula sepanjang pengetahuan saya tidak pernah ada pembuktian ilmiah bahwa fenomena orang yang beribadah semata hanya karena mengharap surga dan menghindar dari neraka saja. Sepanjang pengetahuan saya tentang ulama-ulama sholih dan atsar-atsar (peninggalan) mereka, tidak ada di antara mereka yang membeda-bedakan secara khusus, ini untuk Allah, ini untuk surga, ini untuk neraka, kecuali sedikit sekali di antara sufiyyun yang tidak bisa digolongkan sebagai ulama dan sholihin. Para ulama ahlussunnah itu dalam beribadah, mereka beribadah saja, mereka mengharap ridha Allah, mereka meminta surga dan berusaha menghindar dari neraka. Sebegitu simpel, lalu mengapa harus dipersulit dengan putaran lidah penganut filsafat sufi?
Saran saya untuk kita semua Pelajarilah Islam dari Al Qur’an dan Assunnah seperti apa yang dipahami oleh generasi terbaik Islam, para Shahabat, Tabiin dan tabiut Tabiin. Berinteraksilah dengan pemahaman-pemahaman mereka melebihi intensitas kita dalam mempelajari logika dan Astronomi. Jauhilah pemahaman-pemahaman baru dalam hal Agama. Sebegitu mudah, lalu mengapa kita harus mencampur adukkan yang simpel dengan kerumitan filsafat sufi?
Logika dan ilmu pengetahuan kita bukanlah tempat yang pas untuk mengeksplorasi hal-hal yang ghoib. Dalam hal ini kita harus secara murni dan konsekuen memakai nash. Gunakan logika dan ilmu pengetahuan hanya sampai tingkat tadabbur akan penciptaan Alam ini dan keyakinan bahwa hanya Allah lah yang mampu menciptakan semua ini (seperti yang yang telah dituntunkan oleh Nash-nash tentang tadabbur), yaitu tentang begitu besarnya matahari, begitu luasnya tata surya, bima sakti dan lain-lain. Dan dari semua itu timbulkan rasa takut pada Allah, pada murka Allah dan rasa takut dijatuhkan ke Neraka karena murka Allah.
Teori sains bersifat relatif. Sesuatu yang saat ini seolah seperti kebenaran yang nyata, bisa jadi kelak akan dibantah dengan bukti yang lebih kuat. Pengetahuan sains manusia tentang alam semesta ini, sebagaimana yang dikemukakan oleh para astronom, baru mencapai satu persen dari total alam semesta ini. Masih ada 99 persen alam semesta ini beserta fenomenanya yang belum terjamah ilmu pengetahuan manusia. Lalu apakah kita hendak menggunakan yang satu persen itu dan yang relatif itu, untuk mengeksplor dan bahkan menjustifikasi sesuatu yang secara absolut diungkapkan dalam nash-nash agama?Bagaimana mungkin yang relatif menentukan yang absolut. Bagaimana mungkin yang nisbi menentukan yang mutlak.
Yang perlu kita lakukan adalah tetapkan saja Surga dan Neraka seperti apa yang Allah katakan, yang Rasulullah katakan, dan yang para Shahabat pahami. Tetapkan itu dalam keimanan kita sebagai sesuatu yang MUTLAK pasti akan kita alami, persis seperti apa yang Allah katakan, Rasulullah katakan dan para Shahabat pahami. Kemudian ketika kita belajar sains, tentang segala macam teorinya. Gunakan semua itu untuk merenungi kebesaran Allah dan menimbulkan rasa takut pada-Nya. Seperti itulah sikap yang Insya Allah terbaik bagi kita.




BAB II
PENUTUP
  1. A.    Kesimpulan

Dengan kita mempelajari tentang kehidupan manusia menurut Islam, dihaapkan dapat menjadikan hidup kita lebih optimis, selamat di dunia dan akhirat. dan kita sebagai manusia tahu bahwa setelah kehidupan di dunia ada kehidupan yang sesungguhnya yaitu kehidupan dunia akhirat dan kegidupan setelah hari kiamat. Dan bagi orang yang sholeh yang belum berhasil mencapai kebahagiaan hidup di dunia maka, ia yakin bahwa hal itu akan tercapai di akhirat. Dengan demikian apapun yang dialami dalam kehidupan dunia ini tidak akan menimbulkan kekecawaan. Dan percayalah bahwa hari akhir itu kekal.

  1. B.     Daftar Pustaka
Al-Qur’an al-Karim
Anonim. 2011. Kehidupan Akhirat (online) (http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-     islam/hikmah/11/03/16/169814-kehidupan-akhira) Diakses tanggal 14 November 2012
Anonim. 2012. Terhyata Akhirat Tidak Kekal. (online) (http://maktabahabiyahya.wordpress.com/2012/07/08/agus-musthofa-ternyata-akhirat-tidak-kekal/) Diakses tanggal 14 November 2012
Faizin. 2007. Bantahan terhadap Buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal. (online) (http://faidzin.wordpress.com/2007/09/04/bantahan-terhadap-buku-ternyata-akhirat-tidak-kekal-karangan-agus-mustofa/)

Kamis, 20 Desember 2012

bajak :O

Besok tanggal yang indah.. yah saat itu aku masih ingat 11~11~11.. tepat malam jum'at aku beserta teman-temanku sepakat ingin mengerjakan tugas bersama .. Saat aku ingin berangkat, aku mendapatkan sms yang tentu saja dari kamu, siapa lagi yang selalu menemaniku selain kamu.. Dalam pesan singkatmu kamu berkata. " besok tanggal bagus yah" .. Aku pun tak langsung membalasnya, aku rasa aku sudah telat dan harus pergi secepatnya.. Sesampainya dirumah Windy, sudah banyak makanan dan tentu saja nasi goreng kesukaan kami :9 begitu berselara.. tapi ada yang kurang, kami belum membeli minuman, dan saat itulah mereka menyuruhku bersama Fidya pergi membeli minuman di minimarket terdekat dari sana.. Saat kami ingin pergi, mereka bilang tas simpan disini dan jangan bawa hp.. ntar kami lama dijalan gara gara hp.. ok, aku dengan polosnya menuruti kata mereka, bahkan aku lupa membalas pesan singkat dari kamu, yaah pesan yang bagus sekali,..

Selama di perjalanan perasaanku tidak enak, gelisah selalu aku rasakan,, bahkan terbayang akan hpku sendiri.. yaah, akhirnya kami membeli minuman bersoda buat malam ini,, selesai membayar aku dan Fidya pulang kerumah teman kami tadi, sesampainya dirumah Windy.. mereka heboh.. berteriak dan kegirangan.. aku pikir mereka sedang memenangkan hadiah kuis interaktif, lupakan~~ hahaha

"HORE besok ada yang jadian ditanggal cantik"
"iya hore,, siapa?", aku kegirangan dan melirik temanku yang sedang dekat dengan teman dikelas kami..
"Bukan aku" katanya..
"Siapa dong? Kalau bukan kamu?", semakin bingung..
Teman-temanku menunjukan hpku.. dan mengatakan aku yang akan pacaran..Sontak aku terkejut, terasa terkena serangan jantung mendadak, ooh no !!
"kalian sms siapa? kalian bajak hpku :(" aku menjadi sedih saat itu..
Aku terkejut bahwa teman-temankulah yang membalas pesan singkatmu, jujur gelii sekali aku membacanya, harusnya mereka tidak membalas "jadian yuks" dan kamupun membalas " ayuk, seriuslah beb, besok aku datang ke sekolahmu" dan dibalas mereka lagi, " ok, bsk jam 11 di sekolahku, datang yah"
Aku pun terdiiam dan ingin mengatakan kepadanya, maaf hpku dibajak teman..tapi mereka memarahiku, dan berkata "coba lihat perjuangannya dulu, apa kamu mau sedih terus karna orang dikelas kita? kami ingin melihatmu bahagia.. Lagian besok kan jam 11 kita ada pelajaran.. kalau dia serius dia bakalan datang ke sekolah kita dari sekolanya."
Aku terdiam, yah benar juga, gak mungkinlah dia datang pikirku..
Hingga malam aku dan temanku mengerjakan tugas kami, makan nasi goreng, snack dan pastinya bergosip ria.. tapi aku masih saja bingung, takut, apa yang akan terjadi dengan esok??????



Rabu, 19 Desember 2012



Makalah Pengantar Pendidikan tentang Masyarakat Masa Depan





Disusun Oleh :
Dwi Yunita
Mega Salawati
Muhammad Sholehat
Sri Murniati

Kelompok 4

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2012/2013








DAFTAR ISI
Daftar isi                 …………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar         ……………………………………………………………………………. 2
Pendahuluan            …………………………………………………………………………….. 3-4
Bab II                    ………………………………………………………………………………. 5
Pembahasan            …………………………………………………………………………….. 5-9
Bab III                 ……………………………………………………………………………… 10
Penutup                  …………………………………………………………………………… 10-12
Daftar pustaka        ………………………………………………………………………….. 13-14
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan anugerah hidayah serta inayah nya kepada kami semua. Sehingga kami bisa menyelesaikan mkalah ini dengan tepat waktu. Adapun isi dari makalah ini terdapat banyak kekurangan, dari itu kami harapkan kepada ibu guru pembimbing untuk dapat memberikan saran pada kelompok kami dan juga teman-teman agar dapat memberikan saran dan keritiknya. Ini kami perlukan untuk menjadi pembelajaran agar dapat memberikan yang terbaik daripada ini.
BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Pedidikan selalu bertumpu pada kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestariakn nilai-nilai luhur soSial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut.
Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Sebuah kalimat dalam Al-Quran surat An-Nisaa ayat 9 menyatakan “Hendaklah kalian khawatir akan meninggalkan anak keturunan yang lemah, yang hidup sesudah kalian” merupakan suatu landasan yang tepat ketika kita membahas permasalahan tentang perkiraan masyarakat masa depan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari/Muslim Rasulullah SAW bersabda “Didiklah anak mu. Karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu “.
Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan harapan di masa depan.
  1. Tujuan
Memahami beberapa kemungkinan keadaan masyarakat di masa depan, serta peranan faktor-faktor globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), arus komunikasi yang semakin padat dan cepat, serta kebutuhan yang meningkat dalam layanan professional terhadap masyarakat di niasa depan tersebut.
Memahami berbagai upaya pendidikan untuk mengantisipasi masa depan, baik yang berkenan dengan penyiapan manusia maupun yang berkenan dengan perubahan sosio-kultural, serta pengembangan sarana pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang sedang atau akan dilaksanakan.
  1. Rumusan Masalah
Perubahan zaman yang kian cepat menuntut untuk mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi zaman baru yang akan datang. Manusia Indonesia masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan tersebut. Maka sebagai calon tenaga pendidik kita harus mampu memperkirakan bagaimana keadaan masyarakat masa depan dan bagaimana mengantisipasinya. Beberapa masalah terkait dengan masa depan dalam dunia pendidikan antara lain:
  1. Sejauh mana landasan pendidikan di Indonesia dalam mengantisipasi masa depan?
  2. Apa arti penting kajian terhadap masyakat masa depan  bagi dunia pendidikan?
  3. Bagaimanakah perkiraan kondisi masyakat masa depan?
  4. Bagaimana upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan?
  5. Apa peranan pendidikan dalam mengantisipasi masa depan?

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
  1. Perkiraan masyararat masa depan
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa: “Pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”
Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu u keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang hams dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (Koentjaraninggrat,1974:I9). Kebudayaan itu dapat:
  1. Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
  2. Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
  3. Berwujud fisik yakni hasil karya manusia.(Koentjaraningrat 1974:15-22).
Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
  1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
Menurut Emil Salim terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi:
  1. Bidang IPTEK, dimana perkembangan dewasa ini begitu cepat.
  2. Bidang ekonomi yang persoalan yang sangat prinsip bagi setiap Negara.
  3. Bidang lingkungan hidup, dimana menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia Bidang pendidikan, dimana termasuk di dalamnya adalah kebudayaan.
  4. Bidang pendidikan, dimana pendidikan itu merupakan salah satu cara pencipta masyarakat masa depan.
  5. Perkembangan IPTEK makin cepat.
Francis Bacon mengatakan “Ilmu adalah kekuasaan” sehingga kita bisa mengatakan bahwa teknologi adalah suatu alat untuk mencapai kekuasaan.
Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologisnya (Filsafat Ilmu, 1981: 9-1 5). Percepatan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
  1. Landasan ontologis, objek telaahan ialah berupa pengalaman atau segenap wujud yang dijangkau lewat alat indra.
  2. Landasan epistemologis, cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan.
  3. andasan aksiologis yaitu landasan yang mempersoalkan tentang penggunaan iptek secara moral. Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni:
  4. Penelitian Dasar (basic research)
  5. Penelitian Terapan (applied research)
  6. Pengembangan teknologi (technological development)
  7. Penerapan teknologi
  8. Perkembangan arus komunikasi.
Berbagai macam kemajuan yang terjadi selama ini mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan dari masyarakat industri kemasyarakat informasi. Kebijakan-kebijakan yang harus cepat diambil bisa segera dilaksanakan dengan adanya informasi yang cepat diterima. Oleh karenanya pekerjaan dimasa yang akan datang menuntut seseorang untuk bisa menguasai IPTEK.
  1. Adanya kebutuhan peningkatan layanan profesional.
Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus infomiasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi
Me Cully (1969, dari T. Raka Joni, 1981: 5-8) mengemukakan enam tahap dalam proses profesionalisasi:
  1. Penetapan dan pemantapan.
Penyepakatan antara kelompok profesi dan lembaga pendidikan.
  1. Akreditasi: pengakuan kelayakan suatu program pendidikan pra jabatan
  2. Mekanisme sertifikasi dan pemberian izin praktek
  3. Bertanggungjawab.
  4. Memiliki kode etik.
  1. Upaya Pendidikan Dalam Mengantisipasi Masa Depan
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik, untuk itu diperlukan:
  1. Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan
Setiap upaya manusia untuk menyesuaikan diri terhadap konstelasi dunia pada masanya (pada masa lampau,kini,akan datang) adalah proses modemisasi sebagai perkiraan masyarakat masa depan. Tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dimasa depan tersebut. Beberapa diantaranya seperti:
  1. Ketanggapan terhadap berbagai masalah social, politik, cultural, dan lingkungan.
  2. Kreativitas didalam menemukan alternative pemecahannya.
  3. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
  4. 2.     Upaya Mengantisipasi Masyarakat Masa Depan.
  5. Perubahan Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma, acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Dalam sikap dapat dibedakan atas tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif (psikomotorik). Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan Indonesia seyogyanya akan tetap dilestarikan, agar terhindar dari krisis identitas.
  1. Pengembangan Kebudayaan.
Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Kebudayaan mencakup unsur-unsur mulai dari sistem religi, kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, sistem teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat, 1 974: 1 2). Manusia Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh budaya setempat (sesuai etnis yang ada di nusantara) dan budaya Indonesia (yang berkembang dari puncak budaya -budaya nusantara tersebut), tetapi juga menerima berbagai pengaruh “budaya dunia” (Refleksi, 1990: 3-4)
  1. Pengembangan Sarana Pendidikan
Untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (1990:33) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yakni:
  1. Pendidikan untuk pengembangan IPTEK.
  2. Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen.
  3. Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, dan keluarga.
  4. Pendidikan untuk pengembangan system nilai, filsafat,dan agama.
  5. Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan kepelatihan.
  6. 3.     Peranan pendidikan dalam mengantisipasi masa depan adalah:
    1. Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang.
    2. Pendidikan harus dilaksanakan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis dan sistematik.
    3. Pembangunan manusia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
  1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.
  2. Perkembangan iptek yang makin cepat.
  3. Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat.
  4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan makin penting peranannya di masa depan. Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat, dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan rnampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akan datang untuk itu diperlukan upaya mengantisipasi masa depan, utamanya yang berhubungan dengan perubahan nilai dan sikap sebagai manusia modern, pengembangan kehidupan dan kebudayaan, serta pengembangan sarana pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bornstein, David. 2006. Mengubah Dunia. Jakarta: Nurani Dunia.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.
Redaksi. 2007. Kiat Sukses Menghadap Tantangan Masa Depan.
www.pelitanews.comSalim, Emil. 1995. Tantangan Pendidikan di Masa Depan.
SKKWarta UINo.66 THXVIISeptember 1995. www.rani-gracias.blogspot.com
Sitao Communiti. 2008. Hidup dalam Persaingan. www.Sitao.com
Umar Tirtarahardja dan S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
M. Sukri dan Marmawi.2010.Pengantar Pendidikan.Pontianak.STAIN Pontianak Press.

9~10~11

Seharian aku bersedih, memikirkan hatiku dan juga hati temanku.. Saat aku ditelpon oleh temanku, dia menangis.. Aku hanya bisa menenangkannya.. Sejujurnya aku juga ingin teriak, brontak, bahkan menangis sejadi-jadinya..” Apakah ini yang namanya trauma akan pacaran?”, batinku bicara..
Jika waktu itu saat aku yang polos dan lugu mengatakan “aku suka kamu, kamu orang pertama yang buat aku mengatakan perasaanku.. Sebelumnya tak ada yang pernah sepertimu” Betapa malunya aku saat itu, terbayang muka bodoh yang aku hadapi jika esok disekolah aku bertemu dengannya. Karna baginya, aku hanyalah teman biasa.. Sama seperti mereka, hanya saja aku yang terlalu mengharap? oh tidak.. aku tak mungkin berharap jika tak diberi harapan.. aku tak mungkin mendekat jika tak didekati duluan.. Dan aku tak mungkin bilang suka jika dia yang tidak memulai duluan.. Bahkan aku masih ingat kata-katanya.. “maafkan aku, aku trauma untuk pacaran kembali.. Aku tak mau kehilangan seseorang yang aku sayangi setelah berpisah.. aku mau kita tetap sama-sama selamanya~”
Tapi apa? setelah mendapat kabar bahagia itu.. Aku hanya bisa tersenyum dan memberikan kata selamat.. semoga langgeng dan semoga bahgia.. Aku bakalan bisa melupakanmu dan mendapatkan yang terbaik .. Sedangkan temanku tetap bertahan untuknya.. Dia bilang, ” aku akan menunggu sampai dia putus..! karna aku sangat sayang sama dia” . Yah apa boleh buat..  Namanya udah cinta mungkin begitu.. Tak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah..
setiap sujudku aku memohon kepada Allah, semoga aku diberikan seorang pangeran yang dapat membuat lukaku ini sembuh.. memang lukaku belum dalam tapi sayatannya menusuk tajam dihatiku..
saat itu kubuka facebookku.. dan membuat sebuah posting ” udah 5 bulan menjomblo… ” yaa, tidak salah seperti itu.. Sesaat kemudian datanglah kamu.. kamu yang berkomentar distatusku.. aku ingat saat itu.. ntah bagaimana bisa terjadi.. mulai malam itu kamu dan aku saling memanggil “beb”
Tak lama hpku pun bergetar menunjukan ada pesan yang masuk dan seolah berteriak.. Ayoo cepat dibaca dan dibalas…  Ternyata sms dari kamu :’) kamu yang sudah 2 tahun ini mendekatiku.. Kadang datang kadang pergi sesuka hatimu.. Aku yakin saat itu, kamu masih terombang ambing terbawa oleh angin yang berhembus kencang yang membawa cinta.. dan serbuk serbuk sari terbang bertaburan dimana-mana.. begitulah kamu.. yaah kamu yang begitu banyak menebar senyum dan harapan kepada bunga bunga lain.. aku tak banyak berharap darimu saat itu.. yang aku butuhkan kasih sayang yang tulus yang entah akan aku dapatkan atau tidak~~~