Laman

Rabu, 01 Juli 2015

Dimanakah Sebenarnya Posisiku ini?


Pernah terbayang mencintai seorang pria yang telah memiliki seorang pacar?
Aku merasakannya, mencintainya, mengaguminya.. sampai saat ini matanya yang menatapku masih terasa sangat hangat.. sayang sangat sayang.. sudah ada yang mencintainya terlebih dahulu sebelum aku mulai mencintainya... apa yang harus aku katakan pada dunia? Aku menyayanginya dengan perasaan yang tulus.. merasa nyaman berada didekatnya.. tenang dan bahagia... apa yang harus aku katakan pada dunia? Salahkan cintaku ini? Salahkah perasaanku ini?
Bukankah kita tak tau bagaimana hari esok? Apakah aku harus terus menunggunya atau aku lupakan saja perasaan ini? Begitu sakitnya... menahan semuanya, melihat mereka bersama, sangat sakit..  sungguh sangat sakit.. hingga terkadang air mata ini menetes tak terbendung.. menahan sakit ini... ingin rasanya aku berteriak.. hentikan semua ini.. ini begitu menyakitkanku..
Jika aku dapat meminta satu hal.. tetaplah jadi dirimu yang sekarang, seorang yang menyayangiku seperti menyayangi pacarnya sendiri.. maafkan aku, maaf aku yang egois ini.. ini perasaan yang sangat sulit.. ingin melepaskan tetapi aku tak tahan menahan rasa  sakit sendiri, ingin bertahan tapi tak mau menyakiti hati... apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus lakukan? semua ini membingungkanku..
Kenapa tak dahulu saja kita seperti ini, dipertemukan dengan keadaan sama sama tak memiliki? kenapa waktu selalu dating disaat yang tidak tepat? Inikah rencana yang Allah ingin tunjukan kepada kita? Rencana dimana saat kita pertama bertemu, dan saat kita harus menahan rasa ingin memiliki satu sama lain diatara kita.. saat itu aku masih ingat pertama kita bertemu.. aku masih menggunakan seragam sekolah SMAku dengan wajah yang masih bias dikatakan sangat polosnya menatapmu dengan tatapan sinis dan kamu menggunakan pakaian khas mahasiswa baru di kampusmu masih terlihat muda dihadapanku.. entah asyik bercanda atau apalah.. kamu terus berjalan mundur ke arahku sambil tertawa terbahak-bahak dan akhirnya menabrakku.. aku tak akan melupakan saat itu.. aku hanya pura-pura lupa saat kamu menanyakanku tentang pertemuan pertama kita.. aku masih ingat wajahmu yang menatapku saat itu, antara bingung atau malah marah?. tapi kamu dengan santainya melanjutkan tawamu..begitu menyebalkannya dirimu.. tapi aku tak bisa melupakan saat-saat itu.. hari berganti hari.. malam berganti siang dan begitu seterusnya.. kita kadang bertemu dijalan, kadang menyapa satu sama lain, dan kadang hanya memandang dan kemudian diam seribu bahasa.. masih ingat kadang kamu menggombaliku, mengajakku pergi dan aku hanya bias tertawa, tersenyum.. senang.. tapi aku beranggapan bahwa semuanya itu hanya bercandaanmu saja.. semua itu gurauanmu saja.. sama sekali aku merasa hanya sebagai tempat gurauanmu saja.. aku yang saat itu masih memiliki seorang pacar dan wajar tetap bertahan bersama pacar yang telah lama kupertahankan.. tapi pada akhirnya, 3 tahunpun berlalu begitu saja.. hubungan kami berakhir..
Hampir satu tahun merasakan menjadi seorang jomblo bahagia, yang bisa dibilang sangat menikmati waktu yang sekarang kumiliki, aku merasa bebas dekat dengan siapapun yang aku mau, merasa tak ada lagi yang menghalangiku untuk melakukan apa yang aku inginkan.. bebas bergaul dengan siapapun dan kapanpun.. itulah hidupku sekarang..tetapi kenapa kita didekatkan sekarang, disaat kamu telah memiliki seorang pacar? Dan kamu juga mengatakan bahwa dari dulu kamu memiliki rasa terhadapku, kenapa tidak bilang? Kenapa hanya diam.. apa yang harus ku lakukan? Sakit mendengar kamu telah punya pacar dan kamu tetap ingin mempertahankan komitmen bersama pacarmu itu.. disaat seperti ini.. aku berada diposisi mana? Dimana aku harus meletakan rasa ini? Sakit.. sungguh sangat sakit.. dan akhirnya.. aku harus melepasmu bersama perasaan ini.. bersama rasa sayangku ini.. terima kasih telah hadir dalam hidupku walau hanya sesaat.. terimakasih telah menambah warna dihidupku.. aku hanya dapat mendoakan semoga kita , kamu aku dan dia diberikan yang terbaik kedepannya..aamiin yaa Allah..
~SM~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar