MEKANIKA KUANTUM/MEKANIKA GELOMBANG
Merupakan penjabaran matematis dari dualisme sifat
elektron yakni sebagai gelombang dan sebagai partikel’
Erwin Schrodinger, mencetuskan suatu persamaan yang
dikenal dengan persamaan gelombang Schrodinger yang dinyatakan sebagai fungsi
gelombang (Ψ). Dimana kuadrat dari fungsi gelombang tersebut (Ψ2)
merupakan daerah peluang diketemukannya electron.
Schrodinger, berasumsi bahwa:
“Elektron bergerak
mengelilingi inti seperti gelombang, sehingga kedudukan elektron di
sekitar inti menjadi tidak tentu atau sulit ditentukan (sebagai dampak dari ide
“ketidakpasatian Heisenberg dan Dualisme gelombang-partikel” de Brouglie).
Sehingga hanya diketahui peluang terbesar tempat diketemukannya elektron yang
disebut dengan ORBITAL dan dinyatakan dalam 4 bilangan kuantum”.
4 Bilangan
Kuantum tersebut yaitu:
1. Bilangan
kuantum utama (n)
Bilangan
kuantum ini menyatakan tingkatan energi berupa kulit elektron,dimana:
Kulit K
dilambangkan dengan n = 1; Kulit L dilambangkan dengan n = 2
Kulit M
dilambangkan dengan n = 3; Kulit N dilambangkan dengan n =
4
2. Bilangan
kuantum azimut (l)
Bilangan
kuantum ini menyatakan tingkatan energi berupa subkulit elektron,dimana untuk
menyatakannya sesuai dengan rumusan l = n – 1, sehingga jika:
n = 1 maka l = 0 dan
dilambangkan dengan sub kulit s dengan jumlah maksimal elektron yang
dimilikinya adalah 2.
n = 2 maka l = 1 dan dilambangkan dengan sub
kulit p dengan jumlah maksimal elektron yang dimilikinya adalah 6.
n = 3 maka l = 2 dan dilambangkan dengan sub
kulit d dengan jumlah maksimal elektron yang dimilikinya adalah 10
n =4 maka l = 3 dan dilambangkan dengan sub
kulit f dengan jumlah maksimal elektron yang dimilikinya adalah 14.
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan
kuantum ini menyatakan orbital yang dimiliki tiap sub kulit, dengan nilai m
= - l s/d + l, sehingga:
Sub kulit s
memiliki 1 orbital, dengan nilai m = 0; Sub kulit p memiliki 3 orbital,
dengan nilai m = -1, 0, +1
Sub kulit d
memiliki 5 orbital, dengan nilai m = -2, -1, 0, +1, +2; Sub kulit f
memiliki 7 orbital, dengan nilai m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
4. Bilangan
kuantum spin (s)
Bilangan
kuantum ini menyatakan arah perputaran elektron pada sumbunya, dimana s
bernilai ± ½ dan dituliskan dengan gambar anak panah ke atas/ ke bawah.
Dari penjelasan di atas diketahui,
bahwa orbital meyatakan sub kulit yang menyusun kulit atom, sehingga sub
kulit tersebut juga memiliki tingkatan energi yang digambarkan dengan diagram
di bawah ini :
Tingkatan
energi tersebut digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron dari tiap atom
unsur, dimana penulisannya mengikuti 3 aturan yaitu:
- Asas larangan Pauli “ Bahwa dalam 1 atom tidak boleh ada 2 elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum sama “
- Asas AufBau “ pengisian orbital elektron dimulai dari tingkatan energi yang lebih rendah terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan ke tingkat energi yang lebih tinggi “
- Aturan Hund ” untuk pengisian elektron pada orbital yang memiliki tingkat energi sama, mula-mula elektron akan menempati sendiri masing-masing orbital dengan arah spin (+), baru kemudian dilanjutkan berpasangan dengan arah spin (-) “
Konfigurasi
elektron dapat dituliskan dengan 3 cara yaitu:
- Sesuai dengan tingkatan energi yang dimiliki (dapat juga setelah menuliskannya di urutkan berdasarkan nomer kulitnya).
- Penyingkatan menggunakan nomor atom gas mulia
- Gabungan antara no. 2 dan penulisan diagram orbitalnya.
Sehingga dari konfigurasi elektron tersebut juga dapat
diketahui letak periode dan golongan unsur tersebut, dimana golongan A (utama)
selalu terletak pada blok s atau sp, golongan B (transisi) pada blog d, dan
transisi dalam pada blok f. Untuk lebih lengkapnya lihat tabel di bawah ini:
waaww... sejak kapan ni sri..
BalasHapuskereeeeenn,,, bagi tips care buat blog kyak gini lah sriiii..
ndak susah kok iqbal :) tinggal diatur atur aja posisinya sesuai selera :D
Hapus